11/27/2010

Sejarah JOOMLA


Lahirnya Joomla pada tahun 2005 dengan versi awalnya yaitu versi 1.0, berkaitan dengan Mambo sebagai CMS yang lahir lebih awal pada bulan April 2001. Mambo dibuat oleh Miro Corporation Australia. Pada masa-masa itu, Mambo dikenal sebagai aplikasi CMS terpopular yang tersedia gratis dengan source code, luar biasa dan ampuh. Namun, karena perbedaan prinsip di antara para staff Mambo, maka tahun 2002, produk Mambo terpecah menjadi produk komersil dan versi open-source. Pengembang Mambo komersil bernama Mambo CMS, sedangkan pengembang versi open-source bernama MOS (Mambo Open- Source). Letak perbedaan dari keduanya adalah sistem keamanan, gratis atau tidak, dan ditujukan kepada kalangan siapa.
Akhirnya pada tanggal 1 September 2005, beberapa staff pengembang MOS benar-benar memutuskan meninggalkan proyek Mambo dan membuat CMS baru yaitu Joomla 1.0, yang free, open-source dan bersifat komunitas. Tanggal 17 September 2005, Produk Joomla versi 1.0 dipublikasikan. Jika sebelumnya Anda telah menggunakan Mambo, maka untuk mempelajari Joomla 1.0 tentu sangat mudah, karena struktur sistem dan tampilan Joomla versi ini masih sama dengan Mambo, bahkan dukungan komponen dan modul pada Mambo dapat Anda gunakan pada Joomla versi tersebut.
Dalam waktu singkat sejak Joomla lahir, penggunaan dan pengembangan CMS kian marak. Dalam tahun pertama, Joomla didownload lebih dari 2,5 juta kali, terdapat lebih dari 65.000 pengembang Joomla yang resmi, serta terbukti tidak terhitung bahwa banyak website dikembangkan dari Joomla. Dewasa ini, CMS Joomla telah diadopsi beberapa webmaster dari Brasil ke Belanda, dari AS ke Italia dan dari Australia ke Cina. Joomla 1.0 telah dikatakan stabil pada versi terakhirnya 1.0.15.
Joomla telah memenangkan penghargaan-penghargaan misalnya Bulan Oktober 2005, Joomla memenangkan 2 penghargaan dari Linux World London sebagai Yang terbaik dari proyek Linux Open Source. Joomla pun menjadi salah satu dari 50 proyek open-source yang terbaik skala dunia. 

Mulai dari versi 1.5 Betanya di bulan Oktober 2006 sampai akhir tahun 2008, Joomla terus disempurnakan oleh berbagai webmaster dari belahan dunia, misalnya saja sampai bulan Januari 2009, versi Joomla 1.5 telah sampai pada versi 1.5.9 dengan perbaikan bug-bug yang dilaporkan.Pada versi 1.5, sistem pemrograman dan layout sudah jauh berbeda dengan versi Joomla pendahulunya, Joomla 1.0. Namun, bukan berarti Joomla versi Stabil 1.0.15 ditinggalkan oleh para user setianya karena terbukti masih banyak pengembang komersil maupun non-komersil yang terus membuat komponen dan modul agar bisa dipakai baik oleh Joomla 1.5 maupun Joomla 1.0.

Sumber :
metadesain.com
»»  Read More


HTML?? ada yang tau HTML?? HTML adalah bahasa pemrograman web yang sering digunakan.. nah situs situs yang suah banyak anda kunjungi sebagian besar menggunakan bahasa pemrograman HTML…
Untuk mempublikasikan informasi untuk distribusi global, orang perlu dipahami secara universal bahasa, penerbitan semacam bahasa ibu bahwa semua komputer dapat berpotensi memahami. Penerbitan bahasa yang digunakan oleh World Wide Web adalah HTML (dari HyperText Markup Language).



HTML penulis memberikan cara untuk:

  • Menerbitkan dokumen online dengan judul, teks, tabel, daftar, foto, dll Mengambil informasi online melalui hypertext link, di klik tombol.
  • Desain formulir untuk melakukan transaksi dengan layanan jarak jauh, untuk digunakan dalam mencari informasi, membuat reservasi, memesan produk, dll
  • Sertakan menyebar-lembaran, klip video, klip suara, dan aplikasi lainnya secara langsung di dokumen mereka.
Sejarah singkat HTML 

HTML pada awalnya dikembangkan oleh Tim Berners-Lee sementara di CERN, dan dipopulerkan oleh browser Mosaic dikembangkan di NCSA. Selama tahun 1990-an telah berkembang dengan pertumbuhan eksplosif Web. Selama waktu ini, HTML telah diperpanjang dalam beberapa cara. Web tergantung pada halaman Web penulis dan vendor berbagi konvensi yang sama untuk HTML. Hal ini telah termotivasi bekerja bersama spesifikasi untuk HTML.


HTML 2.0 (November 1995, lihat [RFC1866] [p.356]) telah dikembangkan di bawah perlindungan dari Internet Engineering Task Force (IETF) untuk mengkodifikasi praktik umum di akhir tahun 1994. HTML + (1993) dan HTML 3.0 (1995, lihat [HTML30] [p.355]) mengusulkan jauh lebih kaya versi HTML. Meskipun tidak pernah menerima konsensus dalam standar diskusi, konsep ini mengarah pada adopsi berbagai fitur baru. Upaya dari World Wide Web Consortium’s HTML Working Group untuk menata Common praktek pada tahun 1996 menghasilkan HTML 3.2 (Januari 1997, lihat [HTML32] [p.356]). Perubahan dari HTML 3.2 dirangkum dalam Lampiran A [p.311] 21 24 Desember 1999 18:26 Pengenalan HTML 4

Kebanyakan orang setuju bahwa dokumen HTML harus bekerja dengan baik di berbagai browser dan platform. Mencapai interoperabilitas menurunkan biaya untuk penyedia konten karena mereka harus mengembangkan hanya satu versi dokumen. Jika upaya ini tidak dilakukan, ada risiko yang lebih besar bahwa Web akan berpindah ke dalam dunia perangkat lunak berpemilik format tidak sesuai, akhirnya mengurangi potensi komersial Web untuk semua peserta.

Setiap versi HTML telah berupaya untuk merefleksikan konsensus di antara industri yang lebih besar pemain sehingga investasi yang dilakukan oleh penyedia konten tidak akan sia-sia dan bahwa dokumen mereka tidak akan menjadi tak terbaca dalam waktu singkat.


HTML telah dikembangkan dengan visi bahwa segala macam perangkat tersebut harus berada dapat menggunakan informasi di Web: PC dengan tampilan grafis dengan berbagai resolusi dan kedalaman warna, telepon selular, perangkat tangan manusia, perangkat untuk pidato untuk output dan input, komputer dengan bandwidth yang tinggi atau rendah, dan seterusnya.

recyclebin.web.id
»»  Read More

11/26/2010

Sejarah PHP



PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat hidup onlinennya. Versi pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai Personal Home Page Tools. Terkandung didalamnya sebuah parser engine (mesin pengurai) yang sangat disederhanakan, yang hanya mampu mengolah macro khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan home page,seperti buku tamu, pencacah, dan hal semacamnya. Parser tersebut ditulis ulang pada pertengahan 1995 dan dinamakan PHP/FI Versiaon 2. FI(Form Interprenter) sendiri berasal dari kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus, yang menterjemahkan HTML dari data. Ia menggabungkan script Personal Home Page Tools dengan Form Interprenter dan menambahkan dukungan terhadap server database yang menggunakan format mSQL sehingga lahirlah PHP/FI. PHP/FI tumbuh dengan pesat, dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya supaya bisa didukung oleh PHP.

Sulit memberikan data statistic yang akurat, namun diperkirakan pada akhir 1996 PHP/FI sudah digunakan sedikitnya pada 15.000 situs web di seluruh dunia. Pada pertengahan 1997, angka tersebut berubah menjadi 50.000. Pada saat itu juga terdapat perubahan di dalam pengembangan PHP. PHP berubah dari proyek pribadi Rasmus menjadi sebuah tim yang lebih terorganisasi. Parsernya ditulis ulang dari bentuk rancangan awal oleh Zeev Suraski dan Andi Gutmans, dan parser baru ini adalah sebagai dasar PHP Version 3. Banyak kode utilitas yang berasal dari PHP/FI diport ke PHP3, dan banyak diantaranya sudah selesai ditulis ulang secara lengkap.
Pada pertengahan 1998, baik PHP/FI maupun PHP3 dikemas bersama dengan produk-produk komersial seperti server web StrongHold buatan C2 dan Linux RedHat, dan menurut survei yang dilakukan oleh NetCraft, kemungkinan PHP digunakan pada lebih dari 150.000 situs web di seluruh dunia. Sebagai pembanding, angka tersebut lebih banyak daripada pengguna server web Enterprise server buatan netscape di Internet .

Apa itu PHP 

PHP singkatan dari Personal Home Page Tools, adalah sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan disisi server. Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilkan server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface)
PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada. Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih bisa mempergunakan aplikasi-aplikasi yang sudah terlanjur dibuat di masa lalu dengan CGI, ISAP, atau dengan script seperti Perl, Awk atau Python selama proses migrasi ke aplikasi baru yang dibuat dengan PHP. Ini mempermudah dan memperluas peralihan antara teknologi lama dan teknologi baru.


Beberapa Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain ;;

* Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
* Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.
* PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.
* Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah.
* Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

sumber : Wikipedia
»»  Read More


Arti XmlHttpRequest

XmlHttpRequest adalah sebuah object javascript yang digunakan untuk mengakses web server secara asingkron, jadi user dapat terus melakukan aktifitasnya di sebuah halaman web tanpa me-refresh halaman tersebut, karena proses requestnya dilakukan di background. Mengakses web server artinya adalah melakukan sebuah request biasa ke sebuah halaman di webserver yang berisi script (server side script). Teknisnya XMLHttpRequest (XHR) adalah sebuah DOM API yang dapat digunakan pada web browser scripting language seperti JavaScript.
Pada proses request ini, tentunya ada data yang akan kita lewatkan untuk diproses di sisi server. Metode request yang dapat dan biasa kita gunakan adalah GET atau POST. Tentunya akan sangat mudah bagi server untuk membaca data yang di kirimkan oleh client dengan menggunakan metode tersebut.




Setelah data tersebut terkirim, otomatis server akan mengirimkan respon balik atas request yang telah dilakukan. Berbeda dengan respon web server biasa, biasanya hasil respon tersebut dalam sebuah format yang mudah di parsing oleh javascript di sisi client. Walaupun berlabel XML kita juga dapat menggunakan data format lain seperti # HTML, JSON, CSV. Text Format yang banyak digunakan adalah XML dan Json. Xml banyak digunakan karena format ini sudah di dukung banyak system dan ada banyak library yang dapat digunakan untuk memanipulasi dokumen XML tersebut. Sedangkan JavaScript Object Notation (JSON) karena simple dalam mendecode dan ukurannya yang sangat kecil dan data oriented.

Sejarah XMLHttpRequest

Konsep utama XMLHttpRequest ini berasal dari Microsoft pada project Outlook Web Access. Sebuah interface bernama IXMLHTTPRequest telah diimplementasikan di MSXML. Dan pada versi kedua MSXML, IXMLHTTPRequest sudah dapat digunakan pada Internet Explorer 5.0(March 1999) menggunakan ActiveX wrapper.
Hal tersebut diikuti oleh Mozilla Foundation dengan membangun sebuah interface yang disebut nsIXMLHttpRequest pada browser engine mereka – gecko. Interface ini dibangun mirip dengan Microsoft’s IXMLHTTPRequest interface. Perbedaanya Mozzila menjadikannya sebagai salah satu object dalam javascript.
Karena konsepnya yang bagus, XMLHttpRequest menjadi standard diantara browser-browser besar. Safari mengimplementasikan pada February 2004 (safari 1.2), Konqueror, Opera 8.0 pada April 2005. Pada tahun 2006 World Wide Web Consortium (W3C) mempublish sebuah draft tentang XMLHttpRequest ini untuk menjadi standar yang lebih baku.

Implementasi XHR

Pada implementasinya, untuk membuat sebuah object XMLHttp cukup dengan meninstance class XMLHttpRequest(), tetapi pada browser IE, microsoft mengimplentasikannya pada sebuah ActiveX Control, jadi kita harus menggunakan ActiveX tersebut untuk mengimplmentasikan ajax pada IE. Contoh :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
var xmlHttp = createXmlHttpRequestObject();
function createXmlHttpRequestObject(){
  var xmlHttp;
  try
  {
    xmlHttp = new XMLHttpRequest();
  }
  catch(e)
  {
    var XmlHttpVersions = new Array("MSXML2.XMLHTTP.6.0",
                                    "MSXML2.XMLHTTP.5.0",
                                    "MSXML2.XMLHTTP.4.0",
                                    "MSXML2.XMLHTTP.3.0",
                                    "MSXML2.XMLHTTP",
                                    "Microsoft.XMLHTTP");
 
    for (var i=0; i<XmlHttpVersions.length && !xmlHttp; i++){
      try{
        xmlHttp = new ActiveXObject(XmlHttpVersions[i]);
      }
      catch (e) {}
    }
  }
 if (!xmlHttp)
    alert("Error creating the XMLHttpRequest object.");
  else
    return xmlHttp;
}
Setelah object XMLHttp dibuat, kita dapat membuat HTTP request mengunakan javascript dengan memanggil fungsi open() yang merupakan member dari class XMLhttp. Fungsi ini mempunyai 3 parameter diantaranya:
  • Type Request: Sebuah string yang menunjukkan dengan tipe request apa koneksiyang akan dilakukan.
  • URL kemana kita akan mengirim request tersebut.
  • Async: Sebuah value bertipe boolean yang menunjukkan apakah request akan diminta secara asingkron
Parameter terakhir Async sangat penting karena ia mengontrol javascript bagaimana cara menangani request. Ketika ia di set True maka request akan dilakukan secara asingkon, artinya javascript akan tetap menjalankan kode salanjutnya tanpa menunggu response dari server, Tetapi jika di set false maka browser akan menunggu sampai aja respon sebelum melanjutkan eksekusi code. Ini berarti jika respon membutuhkan waktu yang banyak, maka user tidak dapat berinteraksi dengan browser sampai request selesai.
Selanjutnya setelah object XMLhttp terbentuk, kita perlu mendefinisikan sebuah event handler onreadystatechange. Objek XMLHttp mempunyai sebuah properti dengan nama readyState yang berisi informasi tentang status response dari server. Ada 5 jenis status respondari server diantaranya:
  • 0 (Uninitialized) : Objek XML Http sudah dibuat tetapi fungsi open belum dipanggil.
  • 1 (Loading) : Fungsi open telah dipanggil tetapi request belum dikirim
  • 2 (Loaded) : Request telah dikirim
  • 3 (Interactive) : Sebagian response telah di terima
  • 4 (Complete) : Semua data telah diterima
Setiap ada perubahan value pada property readystate maka eventhandler onreadystatechange akan di panggil. Adapun method/properties pada XMLHTTP Object adalah
Method/Property
keterangan
Abort ()
Membatalkan request yang telah dikirim
getAllResponseHeaders ()
Mendapatkan header respon sebagai string
Open ( “method”, ”URL”[,asyncflag [, “username” [, “pasword”]]])
Inisialiasi parameter request
Send (content)
Melakukan HTTP Request
setRequestHeader(“Label”, “value”)
Set pasangan label dan valuenya pada header request
Onreadystatechange
Digunakan untuk mengeset fungsi callback yang
menghandle perubahan request state
readyState
Memberikan informasi status request
responseText
Mengembalikan respon server dalam format string
responseXML
Mengembalikan respon server dalam format XML
Status
Mengembalikan kode status request
statusText
Mengembalikan pesan status request

Sumber :

koder.web.id
»»  Read More

Pengertian JavaScript dan Sejarahnya

Bagi Anda yang sering berkutat di dunia website, JavaScript tentu sudah tidak asing lagi. Mungkin Anda termasuk orang yang belum mengerti apa itu JavaScript. Berikut sejarah dan penjelasan JavaScript.
Sejarah JavaScript
JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape pada tahun 1995. Pada awalnya bahasa yang sekarang disebut JavaScript ini dulunya dinamai “LiveScript”” yang berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2 yang sangat populer pada saat itu. Kemudian sejalan dengan sedang giatnya kerjasama antara Netscape dan Sun (pengembang bahasa pemrograman “Java”) pada masa itu, maka Netscape memberikan nama “JavaScript” kepada bahasa tersebut pada tanggal 4 desember 1995.
Pada saat yang bersamaan Microsoft sendiri mencoba untuk mengadaptasikan teknologi ini yang mereka sebut sebagai “Jscript” di browser milik mereka yaitu Internet Explorer 3. JavaScript sendiri merupakan modifikasi dari bahasa pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana dari bahasa pemrograman C++.
javascript
Pengertian JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman berbasis prototipe yang berjalan disisi klien. Jika kita berbicara dalam konteks web, sederhananya, kita dapat memahami JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang berjalan khusus untuk di browser atau halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program.

Secara fungsional, JavaScript digunakan untuk menyediakan akses script pada objek yang dibenamkan ( embedded ). Contoh sederhana dari penggunaan JavaScript adalah membuka halaman pop up, fungsi validasi pada form sebelum data dikirimkan ke server, merubah image kursor ketika melewati objek tertentu, dan lain lain.
Yang Harus Diperhatikan Dalam Penulisan JavaScriptYang harus diperhatikan dalam pengelolaan pemrograman JavaScript, diantaranya JavaScript adalah “case sensitive”, yang artinya JavaScript membedakan huruf besar dan huruf kecil. Jika Anda pernah belajar bahasa pemrograman seperti Turbo C atau C++, maka sama seperti bahasa pemrograman tersebut, dimana huruf T tidak sama dengan huruf t.
Dalam bahasa pemrograman JavaScript juga, sebagai contoh fungsi perintah var tidak boleh ditulis Var dan juga tidak boleh ditulis VAR (huruf besar semua), yang benar adalah var (huruf kecil semua). Perintah lain adalah new Date tidak boleh ditulis new date (huruf kecil semua), dsb.
Kelebihan JavaScript
JavaScript bekerja pada sisi browser. maksudnya begini : untuk menampilkan halaman web, user menuliskan alamat web di address bar url. setelah itu, browser “mengambil” file html ( dengan file jJvaScript yang melekat padanya jika memang ada ) ke server yang beralamat di URL yang diketikan oleh user. Selesai file diambil, file ditampilkan pada browser. Nah, setelah file JavaScript berada pada browser, barulah script JavaScript tersebut bekerja.
Efek dari Javascript yang bekerja pada sisi browser ini, Javascript dapat merespon perintah user dengan cepat, dan membuat halaman web menjadi lebih responsif. JavaScript melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh HTML, PHP, dan CSS : menangani hal – hal yang membutuhkan respons cepat terhadap aksi dari user.
Contoh : fungsi validasi pada form. ketika anda mengisi sebuah form yang divalidasi menggunakan JavaScript, anda mengetikkan data lalu mengetik submit, sebelum data dikirimkan ke server, data akan “dicek” terlebih dahulu pada browser menggunakan fungsi JavaScript yang ada pada halaman web. sehingga, jika memang data yang anda isikan tidak valid, daripada membuang – buang waktu dengan mengirimkan data ke server baru di validasi di server dan lalu server mengirimkan respons balik mengenai ketidak validan input data anda, lebih baik cek validasi data form dilakukan secara lokal di browser menggunakan fungsi JavaScript.
Lebih Cepat dan Lebih Hemat
Implementasi terpopuler saat ini dari pemrograman JavaScript adalah teknik AJAX. (Asynchronous JavaScript and XMLHTTP ). teknik ini sering digunakan oleh aplikasi berbasis web seperti Gmail, Google Reader, dan lain lain. Teknik yang membuat pertukaran data antara server dan browser terjadi di belakang layar sehingga interaksi antara user dan aplikasi web semakin responsif. Post tersendiri untuk membahas hal ini akan kita siapkan.
sumber :
gugling.com
»»  Read More